Untuk mempermudah memahami detail dari sistem operasi diperlukan pengetahuan umum tentang struktur sistem komputer. Beberapa singkatan yang digunakan:
GPU = Graphics Processing Unit;
AGP = Accelerated Graphics Port;
HDD = Hard Disk Drive;
FSB = Front Side Bus;
USB = Universal Serial Bus;
PCI = Peripheral Component Interconnect;
RTC = Real Time Clock;
PATA = Parallel Advanced Technology Attachment;
SATA = Serial Advanced Technology Attachment;
ISA = Industry Standard Architecture;
IDE = Intelligent Drive Electronics/Integrated Drive Electronics;
MCA = Micro Channel Architecture;
PS/2 = Sebuah port yg dibangun IBM untuk menghubungkan mouse ke PC;
Gambar 2.1. Arsitektur Komputer
2.1 Prosesor
Secara umum, sistem komputer terdiri atas CPU dan sejumlah device controller yang terhubung melalui sebuah bus yang menyediakan akses ke memori. Umumnya, setiap device controller bertanggung-jawab atas sebuah hardware spesifik. Setiap device dan CPU dapat beroperasi secara konkuren untuk mendapatkan akses ke memori. Adanya beberapa hardware ini dapat menyebabkan masalah sinkronisasi. Karena itu untuk mencegahnya sebuah memory controller ditambahkan untuk sinkronisasi akses memori.
2.2 Memori
Dasar susunan sistem storage (penyimpanan) adalah kecepatan, biaya, sifat volatilitas. Caching menyalin informasi ke storage media yang lebih cepat; Memori utama dapat dilihat sebagai cache terakhir untuk secondary storage. Untuk itu dibutuhkan cache management policy. Cache juga memperkenalkan tingkat lain di hirarki storage. Hal ini memerlukan data untuk disimpan bersama-sama di lebih dari satu level agar tetap konsisten.
2.2.1 Register
Tempat penyimpanan beberapa buah data volatile yang akan diolah langsung di prosesor yang berkecepatan sangat tinggi. Register ini berada di dalam prosesor dengan jumlah yang sangat terbatas karena fungsinya sebagai tempat perhitungan/komputasi data.
2.2.2 Cache Memory
Tempat penyimpanan sementara (volatile) sejumlah kecil data untuk meningkatkan kecepatan pengambilan atau penyimpanan data di memori oleh prosesor yang berkecepatan tinggi. Dahulu cache disimpan di luar prosesor dan dapat ditambahkan. Misalnya pipeline burst cache yang biasa ada di komputer awal tahun 90-an. Akan tetapi seiring menurunnya biaya produksi die atau wafer dan untuk meningkatkan kinerja, cache ditanamkan di prosesor. Memori ini biasanya dibuat berdasarkan desain memori statik.
2.2.3 Random Access Memory
Tempat penyimpanan sementara sejumlah data volatile yang dapat diakses langsung oleh prosesor. Pengertian langsung di sini berarti prosesor dapat mengetahui alamat data yang ada di memori secara langsung. Sekarang, RAM dapat diperoleh dengan harga yang cukup murah dangan kinerja yang bahkan dapat melewati cache pada komputer yang lebih lama.
2.2.4 Memori Ekstensi
Tambahan memori yang digunakan untuk membantu proses-proses dalam komputer, biasanya berupa buffer. Peranan tambahan memori ini sering dilupakan akan tetapi sangat penting artinya untuk efisiensi. Biasanya tambahan memori ini memberi gambaran kasar kemampuan dari perangkat tersebut, sebagai contoh misalnya jumlah memori VGA, memori soundcard.
2.2.5 Direct Memory Access
Digunakan untuk I/O device yang dapat memindahkan data dengan kecepatan tinggi (mendekati frekuensi bus memori). Device controller memindahkan data dalam blok-blok dari buffer langsung ke memory utama atau sebaliknya tanpa campur tangan prosesor. Interrupt hanya terjadi tiap blok bukan tiap word atau byte data. Seluruh proses DMA dikendalikan oleh sebuah controller bernama DMA Controller (DMAC). DMA Controller mengirimkan atau menerima signal dari memori dan I/O device. Prosesor hanya mengirimkan alamat awal data, tujuan data, panjang data ke DMA Controller. Interrupt pada prosesor hanya terjadi saat proses transfer selesai. Hak terhadap penggunaan bus memory yang diperlukan DMA controller didapatkan dengan bantuan bus arbiter yang dalam PC sekarang berupa chipset Northbridge.
2.3 Penyimpanan Sekunder
Media penyimpanan data yang non-volatile yang dapat berupa Flash Drive, Optical Disc, Magnetic Disk, Magnetic Tape. Media ini biasanya daya tampungnya cukup besar dengan harga yang relatif murah. Portability-nya juga relatif lebih tinggi.
2.4 Memori Tersier
Pada standar arsitektur sequential computer ada tiga level utama tingkatan penyimpanan: primer, sekunder, and tersier. Memori tersier menyimpan data dalam jumlah yang besar (terabytes, atau 1012 bytes), tapi waktu yang dibutuhkan untuk mengakses data biasanya dalam hitungan menit sampai jam. Saat ini, memori tersier membutuhkan instalasi yang besar berdasarkan/bergantung pada disk atau tapes. Memori tersier tidak butuh banyak operasi menulis tapi memori tersier biasanya write-ones atau read-many. Harga memory tersier umumnya yang paling mahal pada elemen tunggal pada modern supercomputer installations. Ciri-ciri lain dari memori tersier: non-volatile, off-line storage, umumnya dibangun pada removable media contoh optical disk, flash memory.
2.5 Bus
Pada sistem komputer yang lebih maju, arsitekturnya lebih kompleks. Untuk meningkatkan performa, digunakan beberapa buah bus. Tiap bus merupakan jalur data antara beberapa device yang berbeda. Dengan cara ini RAM, Prosesor, GPU (VGA AGP) dihubungkan oleh bus utama berkecepatan tinggi yang lebih dikenal dengan nama FSB (Front Side Bus). Sementara perangkat lain yang lebih lambat dihubungkan oleh bus yang berkecepatan lebih rendah yang terhubung dengan bus lain yang lebih cepat sampai ke bus utama. Untuk komunikasi antar bus ini digunakan sebuah bridge.
Tanggung-jawab sinkronisasi bus yang secara tak langsung juga mempengaruhi sinkronisasi memori dilakukan oleh sebuah bus controller atau dikenal sebagai bus master. Bus master akan mengendalikan aliran data hingga pada satu waktu, bus hanya berisi data dari satu buah device. Pada prakteknya bridge dan bus master ini disatukan dalam sebuah chipset.
Suatu jalur transfer data yang menghubungkan setiap device pada komputer. Hanya ada satu buah device yang boleh mengirimkan data melewati sebuah bus, akan tetapi boleh lebih dari satu device yang membaca data bus tersebut. Terdiri dari dua buah model: Synchronous bus di mana digunakan dengan bantuan clock tetapi berkecepatan tinggi, tapi hanya untuk device berkecepatan tinggi juga; Asynchronous bus digunakan dengan sistem handshake tetapi berkecepatan rendah, dapat digunakan untuk berbagai macam device
2.6 Interupsi
Kejadian ini pada komputer modern biasanya ditandai dengan munculnya interupsi dari software atau hardware, sehingga Sistem Operasi ini disebut Interrupt-driven. Interrupt dari hardware biasanya dikirimkan melalui suatu signal tertentu, sedangkan software mengirim interupsi dengan cara menjalankan system call atau juga dikenal dengan istilah monitor call. System/Monitor call ini akan menyebabkan trap yaitu interupsi khusus yang dihasilkan oleh software karena adanya masalah atau permintaan terhadap layanan sistem operasi. Trap ini juga sering disebut sebagai exception.
Setiap interupsi terjadi, sekumpulan kode yang dikenal sebagai ISR (Interrupt Service Routine) akan menentukan tindakan yang akan diambil. Untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu polling yang membuat komputer memeriksa satu demi satu perangkat yang ada untuk menyelidiki sumber interupsi dan dengan cara menggunakan alamat-alamat ISR yang disimpan dalam array yang dikenal sebagai interrupt vector di mana sistem akan memeriksa Interrupt Vector setiap kali interupsi terjadi.
Arsitektur interupsi harus mampu untuk menyimpan alamat instruksi yang di-interupsi Pada komputer lama, alamat ini disimpan di tempat tertentu yang tetap, sedangkan pada komputer baru, alamat itu disimpan di stack bersama-sama dengan informasi state saat itu.
Kamis, 07 Oktober 2010
SISTEM OPERASI
BAB 1 Konsep Dasar Sistem Operasi Komputer
1.1 Pendahuluan
Setelah lebih dari 60 tahun sejarah pemakaian computer secara umum, telah terjadi pergeseran peranan sebuah Sistem Operasi. Dari tabel dibawah terlihat bahwa telah terjadi perubahan besar dalam dunia Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.
Terlepas dari banyaknya perubahan tersebut di atas, banyak aspek yang tetap sama seperti dahulu. Komputer abad lalu menggunakan model arsitektur Von-Neumann, dan demikian pula model komputer abad ini. Aspek pengelolaan sumber-daya Sistem Operasi seperti proses, memori, input/output (I/O), file, dan seterusnya masih menggunakan prinsip-prinsip yang sama.
Sistem operasi (Operating System) merupakan sebuah kumpulan program yang mengatur perangkat keras (hardware) dari komputer. Sistem operasi juga sebagai landasan untuk aplikasi yang berada di atasnya, serta bertindak sebagai penghubung antara para pengguna (user) dengan perangkat keras. Setiap sistem operasi memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini menimbulkan aneka ragam sistem operasi yang sangat menajubkan.
Sistem operasi dilihat dari sudut pandang pengguna, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat untuk mempermudah pengguna komputer. Dalam hal ini sistem operasi dirancang agar mudah digunakan, dengan kurang memperhatikan kinerja dan mengabaikan utilitas sumber daya. Selain itu dalam lingkungan dengan pengguna banyak (multi-user), sistem operasi juga dapat dipandang sebagai alat untuk memaksimalkan pemakaian sumber daya komputer.
Dari sudut pandang sistem, sistem operasi dapat dianggap sebagai alat yang menempatkan sumber daya secara efisien (resource allocator). Sistem operasi sebagai manajer bagi sumber daya, yang menangani konflik permintaan sumber daya secara efisien. Sistem operasi juga mengatur eksekusi aplikasi dan operasi dari alat I/O. Fungsi ini dikenal juga sebagai program pengendali (control program). Berikutnya juga bisa disebut sistem operasi merupakan suatu bagian program yang berjalan setiap saat yang dikenal dengan istilah kernel.
Dari sudut pandang tujuan sistem operasi, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat yang membuat komputer lebih nyaman digunakan (convenient) untuk menjalankan aplikasi dan menyelesaikan masalah pengguna. Tujuan lain sistem operasi ialah membuat pengguna sumber daya komputer menjadi efisien.
1.2 Komponen Sistem Komputer
Pemahaman akan sistem operasi, sebaiknya dilandasi dengan mengetahui/ memahami komponen-komponen sistem komputer. Komponen sistem operasi dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu perangkat keras(peripheral), perangkat lunak, dan brainware(pengguna). Perangkat keras adalah sumber daya untuk komputasi, dan merupakan benda yang konkret dapat dilihat dan disentuh. Perangkat lunak merupakan sarana yang memberitahukan kepada perangkat keras apa yang harus dikerjakan. Perangkat lunak dapat dibagi lagi yaitu sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi bertugas mengontrol dan mengatur, sementara program aplikasi bertugas menentukan bagaimana sumber daya digunakan untuk menyelesaikan masalah para pengguna. Brainware (pengguna) ialah pengguna komputer, dapat berupa manusia, mesin lain atau komputer lain.
1.1 Pendahuluan
Setelah lebih dari 60 tahun sejarah pemakaian computer secara umum, telah terjadi pergeseran peranan sebuah Sistem Operasi. Dari tabel dibawah terlihat bahwa telah terjadi perubahan besar dalam dunia Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.
Terlepas dari banyaknya perubahan tersebut di atas, banyak aspek yang tetap sama seperti dahulu. Komputer abad lalu menggunakan model arsitektur Von-Neumann, dan demikian pula model komputer abad ini. Aspek pengelolaan sumber-daya Sistem Operasi seperti proses, memori, input/output (I/O), file, dan seterusnya masih menggunakan prinsip-prinsip yang sama.
Sistem operasi (Operating System) merupakan sebuah kumpulan program yang mengatur perangkat keras (hardware) dari komputer. Sistem operasi juga sebagai landasan untuk aplikasi yang berada di atasnya, serta bertindak sebagai penghubung antara para pengguna (user) dengan perangkat keras. Setiap sistem operasi memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini menimbulkan aneka ragam sistem operasi yang sangat menajubkan.
Sistem operasi dilihat dari sudut pandang pengguna, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat untuk mempermudah pengguna komputer. Dalam hal ini sistem operasi dirancang agar mudah digunakan, dengan kurang memperhatikan kinerja dan mengabaikan utilitas sumber daya. Selain itu dalam lingkungan dengan pengguna banyak (multi-user), sistem operasi juga dapat dipandang sebagai alat untuk memaksimalkan pemakaian sumber daya komputer.
Dari sudut pandang sistem, sistem operasi dapat dianggap sebagai alat yang menempatkan sumber daya secara efisien (resource allocator). Sistem operasi sebagai manajer bagi sumber daya, yang menangani konflik permintaan sumber daya secara efisien. Sistem operasi juga mengatur eksekusi aplikasi dan operasi dari alat I/O. Fungsi ini dikenal juga sebagai program pengendali (control program). Berikutnya juga bisa disebut sistem operasi merupakan suatu bagian program yang berjalan setiap saat yang dikenal dengan istilah kernel.
Dari sudut pandang tujuan sistem operasi, sistem operasi dapat dipandang sebagai alat yang membuat komputer lebih nyaman digunakan (convenient) untuk menjalankan aplikasi dan menyelesaikan masalah pengguna. Tujuan lain sistem operasi ialah membuat pengguna sumber daya komputer menjadi efisien.
1.2 Komponen Sistem Komputer
Pemahaman akan sistem operasi, sebaiknya dilandasi dengan mengetahui/ memahami komponen-komponen sistem komputer. Komponen sistem operasi dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu perangkat keras(peripheral), perangkat lunak, dan brainware(pengguna). Perangkat keras adalah sumber daya untuk komputasi, dan merupakan benda yang konkret dapat dilihat dan disentuh. Perangkat lunak merupakan sarana yang memberitahukan kepada perangkat keras apa yang harus dikerjakan. Perangkat lunak dapat dibagi lagi yaitu sistem operasi dan program aplikasi. Sistem operasi bertugas mengontrol dan mengatur, sementara program aplikasi bertugas menentukan bagaimana sumber daya digunakan untuk menyelesaikan masalah para pengguna. Brainware (pengguna) ialah pengguna komputer, dapat berupa manusia, mesin lain atau komputer lain.
Langganan:
Postingan (Atom)