Senin, 28 Desember 2009

SETING DNS dan Web Server di Ubuntu

Mengkonfigurasi DNS di Linux membutuhkan keahlian khusus. Dan Jika anda pingin bisa bisa download disini

Senin, 21 Desember 2009

Installing a firewall on Ubuntu

Installing a firewall on Ubuntu

Frankly, I'm glad that the default install doesn't set up a firewall. Most of my computers live behind a firewall at all times anyway, and I've always been annoyed by installers that demand I deal with firewall questions when I've already got the situation well in hand. If I want a firewall on a machine, I can set one up on my own. Since Ubuntu is, in part, aimed at corporate desktops, a firewall is unnecessary for many installations.

But if an Ubuntu desktop is your sole machine that connects directly to the Internet, then it's a good idea to configure one. Technically speaking, Ubuntu does include a firewall -- you could configure everything by hand using iptables. That, however, is a little more detailed than many users care to get. Instead, we'll look at installing a GUI application to configure a firewall in just a few easy steps.

We'll look at two packages that configure firewalls. The first is Lokkit, an application that walks you through a few simple steps and configures a basic firewall for you. Lokkit is dead easy to use, and requires very little understanding of firewalls to set up, but it provides few options, and it's not a good choice if you want to set up a complex firewall.

By contrast, Guarddog, a flexible GUI firewall configuration program, is much more complex than Lokkit. Choose Guarddog only if you know what you're doing.

To install Lokkit or Guarddog, fire up Synaptic or Adept and install the appropriate package. If you prefer to use APT, just run sudo apt-get install gnome-lokkit for Lokkit, or sudo apt-get install guarddog to install Guarddog.

Configuring your firewall with Lokkit

Configuring a basic firewall with Lokkit is a snap. You'll need to run it with superuser privileges, so open the Run Command dialog with Alt-F2 and run gksudo gnome-lokkit. After entering your password, you'll see a Configure Firewalling dialog.

Lokkit's configuration wizard is fairly self-explanatory. I'd recommend starting with the High Security option, unless you have a need for DCC file transfer over IRC. Also, if you're using DHCP to grab an IP address from a cable modem or DSL modem, you want to make sure to say "yes" when Lokkit asks about enabling DHCP. If you have a cable modem or DSL, you probably do pull the IP address via DHCP.

If the computer is the only one on the network, it's probably not necessary to enable any services, and it's safe to tell Lokkit "no" when it asks about doing that. By default, even if you select no here, Lokkit will leave SSH open to machines on the local network as long as you say "yes" when Lokkit asks if it's safe to trust hosts connected via your network interface.

After answering a few questions, Lokkit will say it's ready to enable the firewall, and then you can either apply the changes and start the firewall or cancel.

If you suspect you're having problems with the firewall, you can re-run Lokkit and select Disable Firewall to remove all of your firewall rules.

Lokkit is easy to use, and it sets up a decent set of firewall rules. However, even if you pick the most restrictive rules, Lokkit leaves SSH and VNC open, and allows ping and services such as BitTorrent to operate. If you want really tight firewall rules, or need to set up a more complex firewall, look to Guarddog.

Configuring your firewall with Guarddog

To set up a firewall with Guarddog, run gksudo guarddog. You can run Guarddog as a regular user, but you'd have to load the firewall rules separately as the superuser later.

Guarddog is much more complex than Lokkit. The first thing you'll see when firing up Guarddog is the Zones tab. Zones are basically sets of IP addresses, which are used to define firewall rules that apply to those addresses. For example, if your machine is on a local area network with IP addresses in a private network, you can set up a zone for all of those addresses. By default, Guarddog comes with two pre-configured zones; the Internet zone, for all IP addresses that don't match other zones, and a Local zone, for IP addresses on the local machine.

To set up a zone for your LAN, click on New Zone, and then under Zone Addresses, click on New Address. In the Address field, you can add a single address or a network mask to cover an entire network. Let's say your LAN is in the 10.0.0.0 range, and your IP addresses range from 10.0.0.1 to 10.0.0.255. You could set the address as 10.0.0.0/24.

You'd want to set zones other than Local and Internet so you can set up firewall rules to address those machines, if it's necessary to have different rules for local machines than you do for machines connected via the Internet zone. The best way to think of the Internet zone is as the "most hostile" zone. That is, you want to allow the bare minimum when it comes to traffic coming from Internet hosts.

Next you have the protocol configurations. Here you need to tell Guarddog exactly which protocols you want to enable. This can be a bit tricky, as anything that's not explicitly allowed is disabled. By default, nothing -- not even DNS, HTTP, or POP3 -- is allowed. Select all of the protocols you wish to enable for each zone, and then click "Apply." After approving the rules, see if you can browse the Web, get email, and whatever else you need to do. If not, you may need to tweak the allowed protocols a bit.

Guarddog also allows you to set logging options. You may wish to disable logging if you're not likely to read the logs to see what's being blocked or rejected. For desktop users, logging is probably unnecessary unless you're trying to troubleshoot a problem with the firewall.

Finally, under the Advanced tab, you can configure custom protocols if Guarddog doesn't include rules to match a protocol that you need to enable. See the Guarddog help for this if you need to add a protocol.

If you want to use your desktop machine as a router and firewall for a bunch of machines, you may need to set up Network Address Translation (NAT) using IP Masquerade. That's a bit beyond the scope of this article, and Guarddog. To set your system up as a router, have a look at Guidedog instead.

It may take a little tweaking to get everything set up the way you want it with Guarddog, but it's probably worth the time and effort.

Either Lokkit or Guarddog should be sufficient to protect your Linux desktop. If neither of these strikes your fancy, Ubuntu does offer other firewall configuration tools that might be more to your liking.

3gp Siswa Pintar Beradar di Probolinggo


PROBOLINGGO, KOMPAS.com — Video mesum sepasang remaja berpakaian seragam SMA beredar di Kota Probolinggo. Aksi pasangan berlainan jenis itu berdurasi empat menit 40 detik dan diduga direkam menggunakan kamera ponsel.

Namun, hingga saat ini masih simpang siur soal asal-usul kedua pasangan lain jenis tersebut. Satu versi menduga, dari seragam kedua pasangan lain jenis itu berasal dari salah satu AMA di Probolinggo. Namun, sumber lainnya menyebut, video tersebut juga beredar luas di daerah Kediri.

“Seragamnya mirip siswa SMA di Probolinggo. Tapi, teman saya di Kediri menyebut, video itu juga beredar di wilayah Kediri,” ujar Sekretaris LSM Exist Fanani Zain kepada Surya.

Salah satu pelajar SMA di Probolinggo, Rian, mengaku tahu dengan peredaran video mesum tersebut. “Kami merasa tidak nyaman, karena banyak beredar luas. Tapi, saya sepertinya tidak kenal dengan seragam sekolah yang dikenakan kedua pasangan remaja mesum tersebut,” ujarnya.

Namun, peredaran video mesum tersebut juga sempat mengundang reaksi anggota DPRD Jatim dari daerah pemilihan Probolinggo-Pasuruan. “Ini bentuk kemunduran moral. Ini bukan saja tanggung jawab ulama, tapi praktisi pendidikan di Kota Probolinggo,” ujarnya kepada Surya, Selasa (15/12/2009).

Itu sebabnya, Mahdi mendesak Dinas Pendidikan Nasional setempat menyelidiki kebenaran soal seragam yang dikenakan.


Sementara itu, aksi seronok yang dilakukan kedua pelajar itu sepertinya dilakukan di lorong taman sebuah bangunan. Ketika melakukan hubungan mesum, keduanya belum melepas semua pakaiannya. “Secara psikologis, sepertinya mereka sudah terbiasa melakukan hubungan haram itu,” tandas Mahdi. (ST4)

Kamis, 17 Desember 2009

Belajar Efektif dengan Teori Steven Covey

Ingin sukses dalam belajar? Ingin mendapatkan suatu cara efektif untuk belajar dengan menyenangkan? Berikut ini adalah 7 (tujuh) langkah yang dapat kamu lakukan dan kembangkan sendiri yang diadaptasi dari buku Seven Habits of Highly Effective People karangan Steven Covey.
1.Bertanggung jawab atas dirimu sendiri.
Tanggung jawab merupakan tolok ukur sederhana di mana kamu sudah mulai berusaha menentukan sendiri prioritas, waktu dan sumber-sumber terpercaya dalam mencapai kesuksesan belajar.
2. Pusatkan dirimu terhadap nilai dan prinsip yang kamu percaya.
Tentukan sendiri mana yang penting bagi dirimu. Jangan biarkan teman atau orang lain mendikte kamu apa yang penting.
3. Kerjakan dulu mana yang penting.
Kerjakanlah dulu prioritas-prioritas yang telah kamu tentukan sendiri. Jangan biarkan orang lain atau hal lain memecahkan perhatianmu dari tujuanmu.
4. Anggap dirimu berada dalam situasi "co-opetition" (bukan situasi "win-win" lagi).
"Co-opetition" merupakan gabungan dari kata "cooperation" (kerja sama) dan "competition" (persaingan). Jadi, selain sebagai teman yang membantu dalam belajar bersama dan banyak memberikan masukkan/ide baru dalam mengerjakan tugas, anggaplah dia sebagai sainganmu juga dalam kelas. Dengan begini, kamu akan selalu terpacu untuk melakukan yang terbaik (do your best) di dalam kelas.
5. Pahami orang lain, maka mereka akan memahamimu.
Ketika kamu ingin membicarakan suatu masalah akademis dengan guru/dosenmu, misalnya mempertanyakan nilai matematika atau meminta dispensasi tambahan waktu untuk mengumpulkan tugas, tempatkan dirimu sebagai guru/dosen tersebut. Nah, sekarang coba tanyakan pada dirimu, kira-kira argumen apa yang paling pas untuk diberikan ketika berada dalam posisi guru/dosen tersebut.
6. Cari solusi yang lebih baik.
Bila kamu tidak mengerti bahan yang diajarkan pada hari ini, jangan hanya membaca ulang bahan tersebut. Coba cara lainnya. Misalnya, diskusikan bahan tersebut dengan guru/dosen pengajar, teman, kelompok belajar atau dengan pembimbing akademismu. Mereka akan membantumu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
7. Tantang dirimu sendiri secara berkesinambungan.
Dengan cara ini, belajar akan terasa mengasyikkan, dan mungkin kamu mendapatkan ide-ide yang cemerlang.

Materi diadaptasi dari:
Landsberger, Joe. Effective Habits for Effective Study
Semoga tip yang terdiri dari 7 (tujuh) langkah ini dapat membantu kamu siswa/mahasiswa) belajar secara efektif dan mendapatkan sukses dalam sekolah/kuliah. Kalau kamu juga memiliki tip yang menarik sehubungan dengan belajar efektif, silakan mengirimkannya lewat form berikut ini untuk dibagikan kepada sesama teman pelajar/mahasiswa. Ayo, mari kita belajar dan berkembang bersama.
Klik di sini untuk melihat isian tip dari temanmu.

TUTORIAL JOOMLA

Banyak jenis web yang dapat kita buat dengan CMS joomla, dengan joomla kita dapat membuat blog, toko online, social-networking (mirip FB, FS, mysapce dll), forum diskusi dll.

Nah, karena Joomla merupakan CMS yang sangat powerful, kali ini saya akan membagikan tutorial nya, tutorial ini akan mengantar anda kepada pengtahuan dasar mengenai joomla, dan untuk mengembangkan nya kita dapat membuat suatu percobaan sendiri-sendiri.

Berikut sedikit pengenalan mengenai extensi joomla yang terbagi atas tiga bagian yaitu modul, component dan plugin

Modul: fungsi yang langsung di tampilkan di halaman depan joomla, dan biasa nya di kendalikan dengan component. Contoh: modul kalender

Component: berfungsi untuk mengatur modul, tapi ada juga component yang berdiri sendiri dan bukan merupakan pengendali modul. Contoh: Component Forum diskusi

Plugin: berfungsi untuk mengatur Component tetapi plugin ini biasa nya tidak memiliki settingan yang banyak, plugin ini extensi yang sangat penting tapi tidak/kurang berperan dalam pengeditan web joomla. Contoh: plugin untuk component artikel.

Dan untuk lebih lengkap nya lagi silahkan download e-book tutorial joomla di bawah ini.

Selasa, 15 Desember 2009

CARA MUDAH MEMBUAT BLOG

Pada Lensa ini Anda akan dipandu membuat blog dari blogger.com. Anda akan mampu membuat blog tanpa perlu berdiri terlebih dari kursi Anda saat ini, karena sangat mudahnya. Petunjuk lengkap download disini

Content is The Most Powerful Thing

Content is The Most Powerful Thing



Hal itu telah aku buktikan sendiri. Jika kamu menulis artikel yang jarang atau bahkan tidak pernah ada di internet, maka situsmu akan booming di sebuah keyword yang kamu tentukan. Lihat pengalamanku saat menulis artikel yang tidak pernah ada di internet.

Beberapa bulan yang lalu aku melihat trends dari keyword "Bocoran UAN 2008". Ternyata trafficnya buanyak sekali dan ketika tak coba search di google, tenyata gak ada satupun situs yang isinya sesuai dengan keyword. Biasanya isinya cuma pertanyaan "ada yang punya bocoran uan 2008?" gitu. Setelah melihat fakta itu, aku langsung cari subdomain www.bocoranuan2008.blogspot.com tenyata masih available (sekarang kayaknya udah di banned). Langsung, subdomain itu tak pakai dan tak isi kayak soal-soal uan gitu... Habis itu, blog tersebut tak redirect ke blog ku yang ada adsense nya. Wuih dalam 2 hari, posisi blogku langsung di halaman pertama dan urutan pertama di SE google untuk keyword bocoran uan 2008. dan tahu berapa perubahan penghasilan adsense ku? dari yang gak ada klik sama sekali, penghasilanku langsung 13 dolar dalam beberapa jam. Mungkin gak seberapa banyak soalnya kau takut dibanned soalnya yg ngeklik dari indonesia semua, Jadi tak pindah ke mypulsa4.com. Bayangkan, kalo tak biarin di blog adsense ku, berapa penghasilan yang kudapat? Mungkin aku bisa langsung dapet cek dalam 2 hari. Jadi, terbukti kan, artikel/content is the most powerful thing!

Artikel ini ditulis oleh Vandy 165 dan pertama kali dipublikasikan di Alat Alat Blog. Artikel ini boleh dipublikasikan ulang di blog manapun selama digunakan untuk keperluan non-komersil dan mencantumkan nama penulis dan sumber artikel serta tidak merubah separuh atau seluruh bagian dari isi.

Jumat, 11 Desember 2009

RPP

RPP mata diklat instalasi LAN dapat di download disini

RPP mata diklat setting ulang koneksi jaringan dapat juga didownload di sini

SEA GAMES LAOS


VIENTIANE, Kompas.com - Memprihatinkan dan memalukan! Tim sepak bola Indonesia yang tampil di SEA Games XXV 2009 Laos harus pulang dengan kepala tertunduk lesu, karena mereka kembali gagal di pertandingan pamungkas penyisihan Grup B, menyusul kekalahan 1-3 dari Myanmar, Kamis (10/12/09), di National Stadium Sports Complex Main Stadium.

Dengan demikian, pasukan "Garuda" yang menjadi kebanggaan masyarakat sepak bola di Tanah Air menjadi juru kunci Grup B, karena hanya menuai satu poin dalam tiga pertandingan yang sudah dilakoninya. Prestasi terbaik di pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara ini adalah hasil 2-2 melawan Singapura di partai pembuka.

Selanjutnya, Indonesia harus menanggung malu. Di partai kedua ketika melawan tuan rumah Laos, gawang Indonesia kebobolan dua kali dan tidak mampu membalas satu gol pun.

Ini yang benar-benar mencoreng wajah sepak bola Indonesia, karena sepanjang sejarahnya di SEA Games, Indonesia tak pernah kalah dari Laos. Hasil ini akhirnya meruntuhkan sejarah yang "diagung-agungkan".

Pada laga terakhir yang ikut menentukan nasibnya, Indonesia justru kalah lagi dengan skor tersebut. Dengan demikian, sempurnalah kegagalan timnas U-23 yang diharapkan bisa berprestasi di ajang dua tahunan ini karena bukan cuma tersingkir di penyisihan, tetapi juga sebagai penghuni dasar klasemen.

Kemenangan ini membuat Myanmar justru memiliki peluang untuk lolos ke semifinal. Runner-up SEA Games 2007 ini tinggal menunggu hasil duel Singapura vs Laos, karena jika dua negara tersebut saling mengalahkan, maka Myanmar tinggal berada selisih gol. Tetapi jika Laos dan Singapura bermain aman dan berakhir dengan skor imbang, maka Myanmar tersisih karena Singapura dan Laos yang maju ke semifinal.

Tampil tanpa tiga pemain pilarnya yang cedera, Indonesia langsung dikejutkan oleh gol cepat Myanmar pada menit ke-6. Gol ini tercipta melalui titik penalti yang dieksekusi dengan sempurna oleh Tun Tun Win.

Penalti diberikan wasit Kim Jong Beok setelah terjadi pelanggaran di kotak penalti Indonesia yang dilakukan oleh Ruben Karel.

Permainan Indonesia sepanjang babak pertama sebenarnya tak begitu buruk karena beberapa kali terjadi peluang, di antaranya melalui Rendi. Sayang, tak ada yang berbuah gol sehingga skor 1-0 bertahan sampai jeda.

Di awal babak kedua, Myanmar kembali menggebrak. Duel baru berlangsung tujuh menit, Pai Foe berhasil mengoyak jala Frenky Irawan, untuk mengubah skor menjadi 2-0.

Tertinggal dua gol, para pemain Indonesia sempat panik. Namun perlawanan keras masih tetap bisa dilancarkan oleh Tony Sucipto dkk.

Usaha Indonesia untuk mencetak gol baru membuahkan hasil pada menit ke-72, melalui gelandang Persipura Jayapura, Stevi Bonsapia. Semangat tarung para pemain Indonesia pun kembali menggelora.

Sayang, di tengah upaya keras untuk mengejar gol tambahan, Myanmar malah berhasil menambah skor lagi menjadi 3-1 pada menit ke 81 melalui Moe Win.

Usai pertandingan, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang menyaksikan langsung pertandingan tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Namun ia tetap memberikan apresiasi atas perjuangan para pemain di lapangan.

"Para pemain sebenarnya tampil bagus. Mereka juga bisa mendominasi pertandingan. Tapi entah mengapa pemain kita seperti sulit mencetak gol," kata Nurdin.

Hasil yang diperoleh Indonesia pada SEA Games kali ini lebih buruk dari edisi sebelumnya. Hanya satu poin yang diperoleh dari tiga pertandingan, tatkala menahan imbang Singapura. Dua pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan.

Kamis, 10 Desember 2009

Setting DNS, Web Server, FTP di Windows 2003 Server

Windows 2003 adalah Sistem Operasi Jaringan yang handal yang dilengkapi dengan fitur-fitur yang lengkap Server. Jika anda ingin belajar setting DNS, Web Server dan FTP tapi tidak punya panduan. Anda bisa download disini

Rabu, 09 Desember 2009

FILM 2012



2012- Pemain: John Cusack, Amanda Peet, Danny Glover, Thandie Newton, Oliver Platt, Chiwetel Ejiofor, Woody Harrelson


Dalam kalender bangsa Maya secara tidak langsung tersirat bahwa kehidupan di dunia ini akan musnah di akhir tahun 2012. Pada saat itu, dunia akan dilanda bencana besar dan kekacauan terjadi di mana-mana yang mengakibatkan musnahnya ras manusia. Jackson Curtis (John Cusack) hanyalah satu dari penghuni bumi yang awalnya tidak terlalu meyakini ramalan ini. bisa download filmnya disini

Suatu ketika terjadi peristiwa mengerikan di Guatemala. Ratusan orang memutuskan bunuh diri karena meyakini ramalan kuno bangsa Maya ini memang benar. IHC (Institute for Human Continuity), sebuah organisasi rahasia yang telah lama menyelidiki ramalan ini akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa apa yang diprediksikan ratusan tahun yang lalu itu benar. Yakin bahwa pasti ada 'jalan keluar' dari malapetaka ini, IHC lantas membangun sebuah kapal besar tepat di bawah gunung Himalaya.
Rencananya, mereka akan mengulang peristiwa zaman nabi Nuh dan berusaha menyelamatkan sebanyak mungkin orang agar ras manusia tidak punah setelah bencana besar ini. Di luar perkiraan, pergeseran lempeng bumi ternyata terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan para ilmuwan di IHC. Dalam sekejap Los Angeles musnah sementara Afrika Utara dan Italia juga tak luput dari bencana besar ini.
Kini, nasib umat manusia berada di tangan IHC. Jackson Curtis bersama Kate (Amanda Peet), mantan istrinya, dan dua anak mereka, Noah (Liam James) dan Lilly (Morgan Lily) harus berlomba dengan waktu untuk bisa sampai ke kaki Himalaya atau mereka akan jadi korban bencana besar ini.
Secara garis besar, untuk menyebut sebuah film bagus atau tidak bisa dilihat dari dua kategori. Yang pertama adalah film yang murni sebagai tontonan secara visual sementara yang kedua adalah film yang memadukan banyak unsur seperti naskah, penyutradaraan, akting, pesan moral, logika ke dalam satu ramuan yang menarik bukan hanya dari sisi visual. Untuk film berjudul ringkas, 2012, ini kategori pertama mungkin lebih cocok.
Soal membuat 'replika kehancuran', Roland Emmerich, sang sutradara memang bukan orang baru. Berbekal pengalaman menangani INDEPENDENCE DAY dan THE DAY AFTER TOMORROW, janji bahwa 2012 akan menjadi film 'bencana' terbesar hingga saat ini bisa dipastikan bakal terpenuhi. Apalagi dengan biaya produksi sekitar US$260 juta dari Sony Pictures Entertainment, jelas film ini akan mampu melebihi karya Roland sebelumnya.
Secara visual, tak ada yang salah dengan film ini. Visual effect yang digunakan untuk menampilkan adegan kehancuran bumi memang first class dan mencengangkan. Bisa dibilang dari awal hingga akhir film penonton pasti akan terpaku di tempat duduk menyaksikan 'megahnya' efek visual yang disajikan. Tak tanggung-tanggung, dua jam lebih Anda akan dimanjakan dengan suguhan visual ini. Murni suguhan visual.
Selebihnya, tak banyak yang diberikan film ini. Ide cerita bukan sesuatu yang baru karena rumor tentang akhir dunia ini memang sudah beredar cukup lama. Dan itu juga yang jadi salah satu kunci kesuksesan film ini. Cerita film ini sebenarnya sangat sederhana dan tak akan menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk menuturkannya namun karena bukan itu tujuan utamanya maka durasi sepanjang 158 bisa dicapai.(kpl/roc)

Konsep Subnetting

Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.Setelah selesai membaca ini, silakan lanjutkan dengan artikel Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?.
Lebih lengkap download disini

Motivasi

Memecahkan Rekor

Setiap orang yang berhasrat besar untuk menjadi manusia yang lebih baik perlu merenungkan kata-kata Stuart B. Johnson berikut
ini: “Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.”
Dalam era hiper kompetisi dewasa ini, bagaimana kita memahami kalimat yang demikian itu? Bukankah kita harus bersaing dengan orang lain, dengan siapa saja yang berusaha mengalahkan kita? Jika demikian cara berpikir kita, maka cerita yang dikirim seorang kawan berikut ini mungkin menarik untuk menjadi bahan renungan.

LOMPATAN SI BELALANG…. .
Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah
dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana.
Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, “Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan di sini?”
“Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini,” jawab anjing dengan sombongnya.
Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi, “Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita.”
“Baik,” jawab si anjing. “Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.”
Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.
Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, “Nah, belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah.”
“Belum,” jawab si belalang. “Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua?”
“Apa pun tantangan itu, aku siap,” tukas si anjing.
Belalang lalu berkata lagi, “Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya.”
Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi
tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian
lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.
“Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga,” kata si anjing.
“Tidak perlu,” jawab si belalang. “Karena, pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standar perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standar perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.” “Intinya adalah, kamu dan saya mempunyai potensi dan standar yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi kita dengan
yang lain. Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu bisa melampaui standar dirimu sendiri. Iya nggak sih?”
Cerita sederhana di atas pernah membuat saya malu pada diri sendiri. Ketika masih berumur awal 30-an tahun, betapa sering saya membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain. Membandingkan antara profesi saya dengan profesi si Anu, antara pendapatan saya dan pendapatan si Banu, antara mobil saya dengan mobil si Canu, antara kesuksesan saya dengan kesuksesan si Danu, dan seterusnya. Hasilnya? Ada kalanya muncul perasaan-perasaan negatif, seperti iri hati atau kecewa pada diri sendiri, yang menganiaya rasa syukur atas kehidupan. Namun kala yang lain muncul juga semacam motivasi untuk bisa lebih maju dan
berusaha lebih tekun agar bisa melampaui orang lain (pesaing?).
Belakangan, saya menemukan cara bersaing yang lebih cocok untuk diri sendiri. Saya mulai mengukur kemajuan saya tahun ini berdasarkan prestasi saya tahun kemarin. Saya tetapkan bahwa tahun ini saya harus lebih sehat dari tahun kemarin; pendapatan dan sumbangan tahun ini diupayakan lebih tinggi dari tahun lalu; pengetahuan yang disebarkan tahun ini ditingkatkan dari tahun silam; relasi dan tali silahturahmi juga direntangkan lebih lebar; kualitas ibadah diperdalam; perbuatan baik dipersering; dan seterusnya. Dengan cara ini, saya ternyata lebih mampu mengatasi penyakit-penyakit seperti iri hati, dengki, dan rasa kecewa pada diri. Berlomba untuk memecahkan rekor pribadi yang baru, melampaui rekor yang tercapai di masa lalu, ternyata menimbulkan keasyikan dan rasa syukur yang membahagiakan.
Mungkin benar kata orang bijak dulu: kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, melainkan kemenangan atas hawa nafsu diri sendiri. Setujukah?

Sumber: Memecahkan Rekor oleh Andrias Harefa.

Selasa, 08 Desember 2009

Foto LPJ Angkatan 232 Islamic Centre Surabaya

Selamat Datang

Selamat Datang di Blog ini. Blok ini dibuat dengan tujuan untuk komunikasi antara aku dengan anak didikku dan juga sebagai sarana sharing dengan teman-teman yang lain.